Kamis, 19 Maret 2009

TiNtA BuMi AnBiYa' . . .




Sejak kaki menginjak bumi Mesir, niat telah dipasak kukuh, strive for the best! Akan kukejar imtiyaz. Sampai kekadang termimpi mimpi memahami teori, menghafal nota.Namun setakat mumtaz di kertaskah
yang dicari? Atau mumtaz di kalangan sahabat sebidang? Ataukah mumtaz di mata orang sakit?Atau mumtaz di bidang perbuatan ini secara keseluruhannya? Ataukah mumtaz di sisi Allah dan RasulNya? Ya! Maklumat utama dan termulia bagi seorang muslim itu 'mumtaz' di sisi Allah dan RasulNya, itulah orang yang benar-benar berilmu dan berakal. Mumtaz yang
lainnya, adalah AMANAH, wasilah untuk sampai ke matlamat. Dan yang pasti amanah itu pasti dipersoalkan! Di mana kita? Dha'if, maqbul, jayyid,
jayyid jiddan, mumtaz? Nilailah diri kita melalui 'assessments' yang ada. Tiada tempo masa untuk berjihad, melainkan ianya tempo hidup kita.
Tiada natijah bertulis melainkan muhasabah yang dilakukan students berdasarkan skema imannya. Bagaimana kita hendak menggapai mumtaz
dunia dan akhirat? apabila kita mengejar mumtaz dunia untuk akhirat, automatic, niat itu dikira karena Allah. Nampak mudah bukan? Tetapi yang pastinya jalan untuk mengecap mumtaz dunia+mumtaz akhirat ada jalannya yang tersendiri, ada papan tandanya yang tersendiri, ada lampu isyaratnya tersendiri dan ada rintangannya yang tersendiri. Dan hanya
yang menang ke atas rintangan-rintangan ini saja yang selamat sampai ke penghujungnya. Allah menyifatkan kemenangan : "Barangsiapa yang ta'at kepada Allah dan RasulNya nescaya Allah masukkannya ke dalam sungai yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar"-Nisa' :13 Dan Allah menyifatkan orang-orang yang menang sebagai ashabul Jannah (al- Hashr:20), juga sebagai orang yang sabar (al-Mukminun: 111)dan orang yang ta'at kpd
Allah dan rasulNya yang bertakwa kepadaNya (an-Nuur:52). Kadang-kadang kita kurang sabar untuk mencapai maklumat, lalu tidak
megikut arahan-arahan isyarat dan akibatnya terbabas. Kadang-kadang kitakurang teliti maka perjalanan kurang lancer dan kadang-kadang kita bosan dan lemah dengan perjalanan yang panjang, susah dan meletihkan. Kesilapan demi kesilapan kita lakukan. Namun selagi kita tahu dan jelas
tujuan, paham tabiat jalan ini melalui pengalaman, selagi kita sanggup belajar dari jatuh bangun yang dirasai, dan senantiasa memperbaharui bekalan iman, ilmu dan amal (teori dan praktikal), insya Allah kita kan sampai ke penghujung yang diimpikan dan dapat menikmati mumtaz di dunia sepanjang perjalanan. Ingat! Bukan anda seorang yang mengajar mumtaz, tapi kita semua, pastikan bukan anda seorang yang tiba, tapi kita semua, kita bukan berlomba, tapi bersama-sama mengejar 'mumtaz'
akhirat sebagai maklumat dan mumtaz dunia sebagai amanah!

Tidak ada komentar: